Kisah pahit yang dalami Put, Li dan Pra tiga wanita muda yang memang akrab dengan dunia hiburan malam ini harusnya bisa dijadikan pelajaran bagi para wanita muda lainnya yang menggemari dunia gemerlap. Ancaman serupa bukan tidak mungkin bakal dialami.
Terkesan malu atas peristiwa yang dialaminya, Put akhirnya memilih mengisahkan pengalaman pahit yang dialaminya itu.
Bermula dari Put yang mendapat pesan blackberry (BBM) dari kenalannya bernama Rama (18) warga Simalingkar.
Dalam pesan tersebut, Rama meminta Put dan 2 rekannya itu untuk menemani 3 pria di KTV 5 Station dengan bayaran Rp 500 ribu per orangnya. Dalam kata lain, tiga sekawan ini dijanjikan Rp1,5 juta.
"Waktu itu Selasa malam dapat BBM dari Rama, katanya ngawani nyanyi di Stasion. Dibayar 500 ribu, jadi 3 orang dijanjikan Rp1,5 juta lah. Jadi kami kesana ke lokasi yang diminta," kata Put ketika ditemui di rumah kerabatnya.
Selanjutnya dengan menumpangi taxi, ketiganya menuju ke Karaoke Station Jl. Wajir. Saat masuk, ketiganya berkenalan dengan para pelaku yang mengaku bernama David, Deni, dan Dana.
"Waktu masuk ke dalam, kami kenalan dan mereka mengaku namanya David, Deni sama Dana. Kami kira ikut di dalam kawanku si Rama yang mengabarin itu, rupanya dia enggak ada," kata Put yang saat itu terus menelpon Rama dan meminta untuk datang ke Station
Namun sialnya, bukannya mendapat bayaran Rp 1,5 juta, ketiganya malah mendapat malapetaka dan menjadi korban perampokan serta perkosaan oleh para pelaku yang keseluruhan berpostur tubuh tegap dan kekar itu.
Bahkan, Put mengakui jika sebelum pulang dari Station ia justru sudah curiga tak akan mendapat bayaran lantaran ketiga pelaku sempat terlibat cek-cok soal pelunasan tagihan minum dan room karaoke. Tak hanya itu, salah satu pelaku pun sempat melempar dirinya dengan selembar uang Rp 50 ribu.
"Kalau awalnya curiga itu tak ada bang, tapi pas mau pulang itulah kami curiga tak akan dibayar, karena mereka berantam soal pembayaran room. Di situ masih sempat aku dilempar pakai uang pecahan Rp 50 ribu," katanya
Ditanyai mengapa ketika itu tak memilih meninggalkan KTV, Put mengatakan jika ia beserta rekan-rekannya saat itu tak memiliki uang untuk pulang.
"Katanya kami mau diantar pulang bang, tak tahunya malah dibawa entah kemana. Memang malam itu kami tak ada duit lagi, makanya mau ikut dengan alasan mau diantar," kata Pu menjelaskan.
Disinggung soal Rama, pria yang menghubungkan antara korban dengan pelaku, Pu mengaku sudah 1 tahun belakangan mengenal Rama karena merupakan teman nongkorngnya. Namun saat itu, Rama mengaku ikut berada bersama tiga pria yang meminta ditemani itu hingga membuat Put, Li dan Pra mendatangi Station.
"Awalnya, si Rama itu bilang kalau dia ikut bang. Makanya pas ditawarin kami pun tak takut ikut bang, kalau tahu tak ikut dia mana mau kami," jelas Put.
sumber: jpnn.com
Terkesan malu atas peristiwa yang dialaminya, Put akhirnya memilih mengisahkan pengalaman pahit yang dialaminya itu.
Bermula dari Put yang mendapat pesan blackberry (BBM) dari kenalannya bernama Rama (18) warga Simalingkar.
Dalam pesan tersebut, Rama meminta Put dan 2 rekannya itu untuk menemani 3 pria di KTV 5 Station dengan bayaran Rp 500 ribu per orangnya. Dalam kata lain, tiga sekawan ini dijanjikan Rp1,5 juta.
"Waktu itu Selasa malam dapat BBM dari Rama, katanya ngawani nyanyi di Stasion. Dibayar 500 ribu, jadi 3 orang dijanjikan Rp1,5 juta lah. Jadi kami kesana ke lokasi yang diminta," kata Put ketika ditemui di rumah kerabatnya.
Selanjutnya dengan menumpangi taxi, ketiganya menuju ke Karaoke Station Jl. Wajir. Saat masuk, ketiganya berkenalan dengan para pelaku yang mengaku bernama David, Deni, dan Dana.
"Waktu masuk ke dalam, kami kenalan dan mereka mengaku namanya David, Deni sama Dana. Kami kira ikut di dalam kawanku si Rama yang mengabarin itu, rupanya dia enggak ada," kata Put yang saat itu terus menelpon Rama dan meminta untuk datang ke Station
Namun sialnya, bukannya mendapat bayaran Rp 1,5 juta, ketiganya malah mendapat malapetaka dan menjadi korban perampokan serta perkosaan oleh para pelaku yang keseluruhan berpostur tubuh tegap dan kekar itu.
Bahkan, Put mengakui jika sebelum pulang dari Station ia justru sudah curiga tak akan mendapat bayaran lantaran ketiga pelaku sempat terlibat cek-cok soal pelunasan tagihan minum dan room karaoke. Tak hanya itu, salah satu pelaku pun sempat melempar dirinya dengan selembar uang Rp 50 ribu.
"Kalau awalnya curiga itu tak ada bang, tapi pas mau pulang itulah kami curiga tak akan dibayar, karena mereka berantam soal pembayaran room. Di situ masih sempat aku dilempar pakai uang pecahan Rp 50 ribu," katanya
Ditanyai mengapa ketika itu tak memilih meninggalkan KTV, Put mengatakan jika ia beserta rekan-rekannya saat itu tak memiliki uang untuk pulang.
"Katanya kami mau diantar pulang bang, tak tahunya malah dibawa entah kemana. Memang malam itu kami tak ada duit lagi, makanya mau ikut dengan alasan mau diantar," kata Pu menjelaskan.
Disinggung soal Rama, pria yang menghubungkan antara korban dengan pelaku, Pu mengaku sudah 1 tahun belakangan mengenal Rama karena merupakan teman nongkorngnya. Namun saat itu, Rama mengaku ikut berada bersama tiga pria yang meminta ditemani itu hingga membuat Put, Li dan Pra mendatangi Station.
"Awalnya, si Rama itu bilang kalau dia ikut bang. Makanya pas ditawarin kami pun tak takut ikut bang, kalau tahu tak ikut dia mana mau kami," jelas Put.
sumber: jpnn.com
Kisah pahit yang dalami Put, Li dan Pra